personality
Writing Challenges

Cara Mengenali Diri Sendiri

Cara mengenali diri sendiri merupakan bagian dari artikel Writing Challege hari pertama yang bertema “My Personality”.

Aku sendiri merupakan orang yang punya banyak kemauan. Mau makan, mau bekerja, mau mempelajari hal-hal baru, mau jalan-jalan kesuatu tempat maupun mau hidup dengan damai dalam keluarga. Memiliki banyak keinginan, tetapi tidak semua bisa terlaksana.

Dalam kehidupan pasti ada satu, dua atau lebih keinginan yang tidak bisa terlaksana. Lebih tepatnya belum bisa terlaksana karena kita harus tetap berusaha untuk menggapainya. asekkk.

Selain itu aku termasuk orang yang mudah berteman dengan orang baru. Meski kebanyakan dari mereka akan menilaiku sebagai orang yang jutek atau cuek gak asik dsb. Penilaian mereka memang ada benarnya. Aku merupakan orang yang dapat menjalin pertemanan dan membangun relasi dengan mudah. Tetapi tidak bisa membuka diri sepenuhnya pada orang lain. Sebelum benar-benar mengenal orang tesebut.

Poin positifnya adalah aku pendengar yang baik.

Kontrol emosi, pada bagian ini sejujurnya aku yang versi sekarang sudah bisa dengan bijak mengontrol emosi. Dulunya aku sering kali mudah tersinggung karena hal-hal kecil, tetapi sekarang sudah berubah 😀

Aku lebih memilih untuk menjauhi atau menutup telinga terhadap sesuatu yang tidak baik (tidak membangun sama sekali). Seperti contoh ketika ada orang yang berkata “ngapain kamu kuliah jurusan xxx tau gak itu lulusannya udah banyak dan susah dapat kerja”.

Saat itu aku akan memilih untuk tidak mendengarkan hal itu. Lebih memilih untuk tetap teguh pada pilihan. Hal ini berkaitan dengan membangun komitmen. Jika kita sudah pilih jalan untuk X ya kita harus lanjutkan, tidak peduli kata orang seperti apa. Orang lain hanya mengetahui bagian luarnya saja. Mereka jelas tidak tau alasan menagapa kita memilih pilihan X tersebut. Mereka gak tau dan gak mau tau.

Sekilas aku orangnya kayak gitu sih. Selanjutnya, Bagaimana cara kita menilai diri sendiri? secara tepat dan tidak Overanalyzed.

1. Sadari Hal Kecil yang Suka Kamu Lakukan

Sadari hal kecil yang sering kamu lakukan. Langkah ini merupakan langkah awal untuk mengetahui kamu itu orangnya seperti apa. Sebagai contoh aku suka banget main berbagai sosial media tapi selama itu pula hampir 70% aku hanya menjadi silent reader. Contoh, aku suka banget belajar tetapi cuman pada bidang yang aku suka. Sekali aku belajar tentang programming bisa berjam-jam pula aku duduk dan latihan mengerjakan baris-baris kode. Lain lagi kalo belajar bidang yang aku kurang minati sejam paling lama.

2. Cari Hal Kecil yang Tidak Kamu Sukai

Setelah mengetahui hal kecil yang sering kamu lakukan. Mari kita pindah ke daftar hal kecil yang tidak suka kamu lakukan. Contoh aku suka banget jalan-jalan tapi jadi gak mau jalan-jalan kalo tujuannya ke tempat yang terlalu banyak orang.

Tambahan contoh lain. Aku biasanya curhat atau berkeluh kesah ke teman dekat. Maunya ada yang dengerin aja tidak perlu di ceramahin. Apalagi yang sampe ndakik-ndakik 😀

3. Ingat Semua Orang Punya Kelebihan dan Kekurangan

Langkah menilai diri sendiri selanjutnya yaitu menyadari bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Tentu saja kamu juga begitu, kita tidak boleh menjustifikasi diri kita lebih rendah dari orang lain.

Dengan menyadari hal ini kamu diharapkan tidak overanalyzed atau terlalu menilai buruk terhadap diri kamu sendiri. Misal sekarang aku umur 22 tahun. Kondisi belum menikah, belum memiliki rumah sendiri, tetapi teman yang seumuran sudah ada yang memiliki rumah. Sudah menikah dan punya anak.

Contoh lain teman seumuran sudah lulus kuliah. Bekerja di perusahaan yang bagus dan mendapatkan gaji tinggi*. Ada juga teman seumuran yang sudah menjadi selebritis atau orang terkenal, punya banyak pencapaian. Namun kita sendiri kerja masih serabutan prestasi juga gak bagus-bagus banget. Lalu kita bertanya-tanya apa yang salah?

*dikalangan teman seumurannya

Jawabannya : jelas enggak, gak salah, hidup kamu gak salah. Coba ganti mindsetnya ” hidupku, pilihanku, dan jalanku”

Dengan begini kamu bisa mengetahui, kalau kamu tipe orang yang seperti apa. Apakah orang yang mudah ketrigger dengan jalan hidup orang lain atau yang teguh dalam pilihannya atau tipe mengalir aja seperti air?

Kaloau aku pribadi lebih ke orang yang yaudah sih jalani aja, yang penting aku udah memilih yang terbaik. Sejujurnya, saat aku menulis artikel ini sebagian besar temanku sudah memiliki banyak pencapian. Seperti sudah lulus S1, melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi atau sudah punya pekerjaan yang bagus. Bahkan ada juga yang punya banyak pencapaian.

3 hal diatas merupakan poin dasar yang harus dikenali lebih dalam. Orang yang paling tahu siapa kamu ya diri kamu sendiri, bukan tetangga kamu atau orang lain*
*kecuali kalo kamu ambil konsultasi dengan psikolog lebih lanjut untuk hal ini.

Pada akhirnya semua masalah personal tentang siapa diri kita yang mengetahuinya hanya diri kita sendiri. Kita hidup pada pilhan dengan timeline kita sendiri. Kita tidak bisa sama dengan orang lain. Apabila disamakan pun hasilnya akan tetap berbeda. sebab kita tidak memulai pada titik yang sama dengan beban yang sama.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *